Rabu, 16 Februari 2011

8. Akhlak dalam Islam


 A. Pengertian Akhlaq


Bahasa: Khuluqun (  ﻕﻠﺨ  ) = perangai, tabi’at, adat.
Coba bandingkan:
-          QS, Al-Qoalam, 68: 4  “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”
-          QS, As-Syu’ara. 26: 137 “(agama kami ) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu”

Akhlaq secara bahasa bisa bermakna baik bisa buruk, tergantung tata nilai yang dipakai sebagai landasannya. Di Indonesia secara sosiologis kata akhlaq sudah mengandung konotasi baik, sehingga orang yang berAkhlaq berarti berakhlaq baik.

Al-Ghazali: Akhlaq adalah peri keadaan yang tertanam dalam jiwa, yang dari padanya lahir pebuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa memerlukan pemikiran dan sikap hati-hati:
-          bila melahirkan perilaku baik menurut akal dan syara’ à Akhlaq baik;
-          bila melahirkan perilaku buruk menurut akal dan syara’ à Akhlaq buruk.


B. Sumber Akhlaq

Rujukan menentukan macam dan ukuran akhlaq adalah:
  1. Al-Qur’an
  2. Sunnah Rasul
  3. Hatinurani
Dalam diri manusia ada 2 potensi kecendrungan:
    • hati nurani    à baik
    • hawa nafsu   à buruk

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikannya dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya” (Asy-Syams, 91: 7-10).

Jawaban Rasul kepada Wabishah ketika bertanya tentang dosa: Hai wabishah, bertanyalah kepada hatimu sendiri; kebaikan adalah sesuatu yang kau lakukan jiwamu merasa tenang, hatinuranimu pun merasa tentram; sedang dosa  adalah sesuatu yang jika kau lakukan jiwamu bergejolak dan hatimu pun berdebar-debar, meskipun orang banyak memberi tahu kepadamu (lain dari yang kau rasakan).


C. Ruang Lingkup Akhlaq

Akhlaq berkaitan dengan nilai baik-buruk, yang dinilai adalah jiwa yang melahirkan perbuatan secara sepontan, sementara jiwa tidak dapat dilihat. Oleh karena itu untuk mengetahuinya dapat dilihat pada perilkau yang nampak. Perilaku yang dinilai itu mencakup semua aspek kehidupan. Dengan demikian objek akhlaq mencakup:


    • perilaku pada Allah
    • perilaku pada diri sendiri
    • perilaku pada keluarga
    • perilaku pada masyarakat
    • perilaku pada politik
    • perilaku pada jabatan/profesi
    • perilaku pada alam dll.

Yunahar Ilyas membagi pembahasan akhlaq kepada:
    • Akhlaq Terhadap Allah
    • Akhlaq Terhadap Rasulullah
    • Akhlaq Pribadi
    • Akhlaq Dalam Kluarga
    • Akhlaq Bermasyarakat
    • Akhlaq Bernegara


D. Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq Islam

  1. Rasulullah menempatkan penyempurnaan akhlaq  sebagai misi pokok ajaran Islam: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempur-nakan akhlaq yang mulia (HR. Baihaqi).
  2. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga Rasul mendefinisikan agama dengan akhlaq yang baik: Apakah agama itu ?  Jawab Rasul:  (Agama adalah) Akhlaq  yang baik (Hadits).
  3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan amal baik di akherat: Tiada  satupun yang lebih membertakan timbangan orang mukmin kecuali akhlaq yang baik (HR. Turmidzi)
  4. Rasulullah menjadikan kualalitas akhlaq seseorang sebagai ukuran kulaitas imannya:  Orang yang paling  sempurna imannya adalah yang paling baik Akhlaqnya (HR. Turmidzi)
  5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah (Efek) dari ibadah kepada Allah: Sesungguhnya shalat itu mencegah hal yang keji dan mungkar (QS, 29: 45)
  6. Rasulullah selalu berdoa agar Allah membaikkan akhlaqnya: Ya Allah tunjukkanlah aku pada akhlaq yang baik (HR. Muslim)
  7. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang berhubungan dengan akhlaq.


E. Ciri-ciri Akhlaq Islam


  1. Akhlaq Rabbani = ajaran akhlaq bersumber dari wahyu Ilahi yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits
  2. Akhlaq Manusiawi = sesuai dan memenuhi tuntutan  fitrah manusia.
  3. Akhlaq Universal = sesuai dengan kemanusiaan yang universal  dan mencakup segala aspek hidup manusia.
  4. Akhlaq Berkesinambungan = memenuhi tuntutan manusia jasmani-rohani dan dunia-akherat secara seimbang.
  5. Akhlaq Realistik = memperhatikan realitas manusia yang punya kelebihan dan kekurangan; oleh karena itu Islam memberi kesempatan bertobat dan membeolehkan sesuatu ketika terpaksa.


F. Akhlak Terhadap  ALLAH

TAQWA

Taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah  mengukuti segala perintah Nya dan menjauhi  segala larangan Nya
Hakikat taqwa = terintegralisasinya iman, islam dan ihsan dalam kehidupan.
Taqwa yg Maksimal = islamisasi seluruh aspek kehidupan kita.

Buah Taqwa orang akan dapat:
1.      sikap furqon (mampu bedakan +/-)
2.      limpahan berkah dari langit & bumi
3.      jalan keluar dari kesulitan
4.      rezki tak terduga
5.      kemudahan dalam urusannya
6.      penghapusan & pengampunan dosa


CINTA DAN RIDLA

Cinta = keterpautan hati kpd yg dicintai dengan  penuh semangat dan kasih sayang.
Bila cinta Allah à ia akan selalu berusaha melakukan segala dengan dicinta Nya dan meninggalkan segala yang dibenci Nya.
Sejalan dengan cinta adalah ridla = menerima sepenuh hati atas segala aturan dan keputusan Allah ---  karena yakin apa yang datang dari Allah yang ia cintai adalah terbaik.


IKHLAS

Ikhlas (bersih, jernih) = beramal semata-mata mengharapkan ridla Allah.

Unsur ikhlas:
1.          Niat yang tulus, melakukan amal untuk mencari ridla Allah.
2.          Beramal dengan sebaik-baiknya.
3.          Memanfaatkan hasil usaha dengan tepat.

Lawan ikhlas à Riya = melakukan amal bukan karena Allah tapi ingin dipuji atau pamrih lainnya.


KHOUF DAN RAJA’

Khouf (takut) = kegalauan hati membadengan-kan suatu yang tdk disenangi akan menimpa dirinya atau membadengankan hilangnya sesuatu yang disukainya.

Sayyid Sabiq: penyebab orang takut:
1.      karena mengenal Allah
2.      karena dosa yang dilakukan

Raja’ (harap) = memautkan hati pada suatu yang disukai pd masa yang akan datang.

Raja’ harus didahului dengan. usaha yang sungguh-sungguh, bila tdk à angan kosong, tamanni.


TAWAKKAL

Tawakkal = membebaskan hati dari segala ketergantungan kpd selain Allah & menyerahkan segala sesuatunya kpd Nya.
Tawakal harus didahului oleh kerja keras & maksimal (Ikhtiar)

Jangan bertawakkal pd ikhtiar, kita juga harus mengikuti hukum sebab akibat, karena tdk semua yang diusahakan dapat hasil, seperti berobat belum tentu sembuh.

Perintah Allah adalah berusha;  hasilnya Allah yang menentukan à tawakkallah.
TAUBAT

Taubat (kembali) = kembalinya manusia dari melakukan dengan dilarang Allah kpd melakukan apa yang diperintahkan Nya

Dimensi Taubat:
1.      Menyadari kesalahan
2.      Menyesali kesalahan
3.      Memohon ampun kpd Allah (istighfar)
4.      Berjanji tdk akan mengulanginya
5.      Menutupi keslahan masa lalu dengan amal shaleh


G. Akhlaq dan Tasauf

Pengertaian Tasauf

Bahasa:  - Shuf       = bulu domba
                - Shofa       = bersih,jernih
                - shuffah    = emperan masjid Nabi

Tasauf :      masalah pengalaman rohani à ulama   punya  pengertian  berbeda-beda.
Hds. Umar:Tasauf sebagai perwujudan ihsan.

Intinya:  kesadaran  adanya komunikasi dan dialog langsung    manusia dengan Tuhan.
Tujuannya:   kesucian hati.
Puncaknyama’rifat kepada Allah.
      Jalannya:     1). Mujahadah (perjuangan) dan
           2). Riyadlah (latihan) mengalahkan nafsu dengan melalui jenjang:
    • Takholli  =  bersihkan sifat tercela
    • Tahalli    =  mengisi diri dengan sifat terpuji
    • Tajalli  = lenyap hijab dari sifat kemanusiaan untuk melihat & bersatu dengan Tuhan

-          Sifat tercela: hasud, hirshun, ghadab, riya’, sum’ah, ujub dll.
-          Sifat terpuji: tauhid, taubat, zuhud, cinta, wara’, syukur, ridla dll.

Dzun Nun, Taubat:
    • taubat awam: taubat dari dosa,
    • taubat khawas: taubat karena lupa Allah,
    • taubat para Nabi: taubat karena tidak mendekatkan diri kepada Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar